Masyarakat Cilacap Protes Pembiaran Jalan Rusak

CILACAP--MICOM: Berbagai elemen masyarakat di Cilacap, Jawa Tengah, memrotes kerusakan jalan dengan memasang spanduk bertuliskan protes di sepanjang jalan yang rusak di wilayah kabupaten setempat.

Sebelumnya, armada bus yang melintasi jalur tersebut juga sempat melakukan pemogokan
selama tiga hari yang dipicu kerusakan jalan, terutama di Kecamatan Sidareja.

Elemen masyarakat yang terdiri dari organisasi massa (ormas) dan pengusaha yang tergabung dalam Forum Peduli Jalan (FPJ) Cilacap memasang spanduk di sepanjang jalan penghubung antara Gandrungmangu-Sidareja-Patimuan-Karangpucung yang kondisinya rusak parah. Mereka antara lain memasang spanduk bertuliskan 'Jalan Hancur, Ekonomi Lebur'.

Mereka yang tergabung dalam FPJ adalah warga Nahdlatul Ulama (NU), Ansor/Banser, Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, Front Pembela Islam (FPI) Cilacap, dan MMI Cilacap. Selain itu, para pengusaha juga ikut bergabung karena mereka secara langsung terkena dampak rusaknya jalan di wilayah tersebut.

Menurut salah seorang pengusaha yang juga anggota FPJ Mardiyo Abdul Aziz, pemasangan spanduk di sepanjang jalan yang rusak merupakan bentuk protes kepada pemerintah.

"Pemerintah tidak tanggap terhadap jalan yang rusak. Dari dulu sampai sekarang terkesan malah membiarkan dan tidak ada upaya apapun untuk memperbaiki jalan. Padahal masyarakat di sini taat pajak," kata Mardiyo, Jumat (14/1).

Ia mengungkapkan, terkait dengan jalan yang rusak, pemerintah kabupaten (pemkab) hanya melakukan penambalan dengan menimbun batu kapur. Antisipasi itu justru membuat masalah baru. "Kalau hujan, batu kapur seperti comberan berwarna putih. Tetapi jika tidak hujan, menimbulkan debu di mana-mana," ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Dinas Bina Marga, Sumberdaya Air, Energi dan Sumberdaya Mineral Cilacap Farid Ma'ruf mengatakan pihaknya segera memperbaiki jalan yang rusak.

"Sebagai langkah awal, kami akan memperbaiki jalan di wilayah Gandrungmangu hingga Karangpucung. Tetapi tidak seluruhnya akan dilapis ulang, hanya di wilayah yang paling
parah yakni pada ruas jalan Sindangbarang-Cinangsi karena terbatasnya anggaran," ujarnya.
(LD/OL-01)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel